‘Clean Label’ atau label yang menampilkan detail keterangan lengkap berpeluang menjadi populer di Asia karena merek-merek perlu memenuhi permintaan konsumen akan produk yang bersih, ringkas, dan aman. Memang, riset Mintel mengungkapkan bahwa lebih dari separuh konsumen perkotaan di Indonesia memilih dan membeli produk dengan atribut alami (misalnya, dengan klaim alami/natural), sementara dua dari lima konsumen di Tiongkok mencari produk dengan simbol dan sertifikasi aman pada label makanan untuk jaminan keamanan makanan. Menurut Basis Data Produk Terbaru Mintel Global (GNPD), klaim bebas-dari meningkat di Asia Pasifik; sejak lima tahun terakhir sampai Oktober 2017. Produk makanan dan minuman dengan klaim bebas-dari meningkat paling banyak, diikuti oleh klaim etis/ramah lingkungan. Pertumbuhan klaim bebas-dari di Asia Pasifik terutama didorong oleh kategori minuman panas dan produk yang mengandung susu. Klaim yang menyuarakan citra bersih dan alami adalah hal yang dicari konsumen saat ini. Berbagai merek mulai menanggapi keinginan konsumen akan produk ‘Clean Label’ dengan meluncurkan produk yang memiliki klaim bebas-dari, etis dan ramah lingkungan, serta alami. Mereka menerapkan langkah-langkah seperti pengujian bahan, sistem pengelolaan keamanan makanan yang lebih ketat, dan rantai pasokan makanan yang dapat dilacak untuk meyakinkan konsumen. Produk-produk dengan klaim ‘Clean Label’ di Asia Pasifik Mie instan bersih Mie Instan rasa Andaliman merek KiKi Restaurant dari Taiwan adalah mie buatan tangan yang telah mengalami proses pengeringan alami dan bebas dari pengawet. Mie ini diklaim memberikan kenikmatan sederhana dengan rasa yang alami. Bebas Hormon Jongga Achime pada Tauge Jeonju dari Korea Selatan secara tradisional dikembangkan dengan hanya menggunakan 100% kedelai premium Korea yang disertifikasi oleh kota Jeonju dan air bebas pestisida atau hormon pertumbuhan. Logo dan standar keamanan makanan menemukan keselerasan di negara-negara ASEAN Dalam upaya mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup yang lebih sehat, dan pada akhirnya, menekan peningkatan ancaman penyakit di wilayah tersebut, negara-negara di Asia Tenggara mulai mewujudkannya melalui kebijakan pemerintah dan promosi kesehatan. Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sedang bersungguh-sungguh berupaya meningkatkan dan menyelaraskan standar keamanan pangan, serta skema pemberian label (misalnya logo dan simbol) di seluruh negara-negara anggota termasuk Malaysia, Singapura, dan Thailand. Produsen harus menaklukan tantangan agar dapat berkembang menuju skema dan peraturan pelabelan baru, yang akan memberikan keseluruhan kualitas dan kredibilitas pada produk mereka sekaligus membangun kepercayaan konsumen. Keselarasan logo dan simbol akan berkembang dengan baik di Asia karena riset Mintel menunjukkan bahwa konsumen menganggap label-label tersebut informatif, penting, dan dapat dipercaya. Merek-merek harus membuat inovasi produk baru melalui metode mentah/minim pemrosesan yang tidak hanya bebas dari bahan berbahaya tetapi juga alami, etis, dan ramah lingkungan. Selain itu, mereka harus mencantumkan logo dan standar yang mendukung konsumsi dan gaya hidup yang lebih sehat. Produk-produk perlu memenuhi permintaan konsumen Asia akan ‘Clean Label serta mematuhi logo dan peraturan yang baru diterapkan agar ‘Clean Label’ dapat berkembang dan agar konsumen mendapatkan keuntungan dari perubahan ini.