Penyakit-penyakit tulang seperti osteoporosis, osteoarthritis dan retak tulang terus menjadi masalah utama kesehatan di seluruh dunia. Jumlah penderita osteoporosis diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Para pakar kesehatan mengatakan bahwa wanita jauh lebih rentan terhadap penyakit tulang, dengan risiko dua kali lebih besar daripada pria. Menurut Mintel Global New Products Database (GNPD), antara bulan Februari 2012 dan Januari 2017, hampir dari setengah produk-produk makanan, minuman, vitamin dan suplemen yang diluncurkan di kawasan Asia Pasifik menggunakan klaim bermanfaat bagi kesehatan tulang. Namun, kebanyakan dari produk-produk tersebut dikhususkan bagi bayi, anak balita dan anak kecil. Hanya sebagian kecil yang ditujukan bagi wanita. Pada kenyataannya, jumlah produk kesehatan tulang untuk wanita mengalami penurunan cukup berarti dalam lima tahun terakhir. WANITA DI ASIA TIDAK MENDAPATKAN ASUPAN KALSIUM DAN VITAMIN D YANG CUKUP Makanan yang tepat merupakan salah satu solusi utama dalam melawan masalah kesehatan tulang yang semakin merajarela. Asupan kalsium dan vitamin D yang cukup merupakan faktor penting agar tulang dapat berfungsi dengan baik. Akan tetapi, masyarakat Asia pada umumnya tidak mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium dan vitamin D yang cukup, seperti yang dikutip dari Badan Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agriculture Organization) serta The Asia Pacific Regional Audit of IOF. Jumlah kadar kalsium dan vitamin D yang dikonsumsi orang dewasa di Asia jauh di bawah tingkat yang semestinya. Wanita di Asia tidak mendapatkan gizi yang cukup dan dengan demikian, risiko mengalami masalah kesehatan tulang seperti osteoporosis maupun penyakit lainnya semakin meningkat. Hal in merupakan kesempatan besar bagi para produsen untuk meluncurkan produk makanan yang diperkaya dan disuplementasi dalam berbagai kategori. Makanan-makanan yang diperkaya termasuk sereal untuk sarapan pagi, susu dan yogurt serta disuplementasi dengan zat-zat bermanfaat seperti kalsium dan vitamin D. Lalas, Aloe Triphala Ras, India Produk vegetarian ini mengandung aloe vera untuk mencegah kerusakan jaringan, mencegah proses penuaan dan membantu kelancaran proses pasca menopause seperti tubuh yang melemah, gugup serta osteoporosis. Anlene Gold, Susu Bubuk Rasa Coklat, Indonesia Merek yang diluncurkan kembali ini mengandung formula Movemax untuk gaya hidup yang aktif. Produk ini juga mengandung kadar kalsium dan magnesium yang lebih tinggi yang menjaga ketahanan tulang bersama zat seng. DITUJUKAN BAGI WANITA Produk-produk kesehatan tulang bagi wanita saat ini tidak banyak beredar di pasar, namun inovasi dalam produk tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita dan akan mendorong para produsen untuk meluncurkan lebih banyak lagi produk kesehatan tulang bagi konsumen wanita. Seperti yang tertera dalam Mintel’s 2016 Food and Drink trend, ‘From the Inside-Out’, konsep kecantikan internal mendapat sambutan baik dari para konsumen. Dengan semakin meningkatnya konsumen wanita yang sadar akan hubungan makanan dengan kecantikan, para produsen kesehatan tulang memiliki kesempatan besar untuk menjadikan wanita sebagai target pasar dengen meluncurkan produk yang bermanfaat bagi ‘kecantikan’. Data GNPD Mintel menunjukkan hanya 6% dari seluruh produk makanan, minuman, vitamin dan pendukung kesehatan tulang yang diluncurkan di Asia Pasifik dalam lima tahun terakhir memiliki manfaat bagi kecantikan.